01 February 2022

Kekurangan dan Kelebihan KBM App dari Sudut Pandang Penulis

Logo KBMApp

Setelah membahas kekurangan dan kelebihan KBM App dari sudut pandang pembaca, kali ini aku akan membahas dari sudut pandang penulisnya. Karena sesuai kepanjangan dari singkatan KBM, yaitu Komunitas Bisa Menulis, maka aplikasi ini tentu saja diperuntukkan juga bagi para penulis.

Aku sendiri, pernah menulis satu buku yang benar-benar tamat di KBM App yang berjudul "CERASAH: Cerita Anak Sekolah". Dan dari situ, aku sedikit-banyak memahami beberapa kekurangan dan kelebihan KBM App dari sudut pandang penulis, terkhususnya dari sudut pandang aku sendiri.

Kelebihan KBM App dari Sudut Pandang Penulis

Bebas Unggah Konten Kapan Saja, Tanpa Kontrak

Jika menulis di KBM App, kamu bisa unggah konten kapan saja ke aplikasi. Setiap hari pun tak apa. Bahkan jika dalam sehari menerbitkan tiga bab sekaligus, kamu bisa klaim tiga puluh koin perak di misi aktivitas.

Selain itu, KBM App juga tidak mengikat penulis dengan adanya kontrak atau surat perjanjian, misalnya untuk menerbitkan bab setiap hari, menamatkan buku dalam kurun waktu tertentu, dan sebagainya. Namun yang perlu kamu tahu, ada perjanjian kerja sama di aplikasi ini. Perjanjian tersebut meliputi: penulis tidak boleh mengunggah konten pronografi dan pornoliterasi; penulis tidak boleh mengunggah konten plagiarisme/saduran; bagi hasil pendapatan penulis dan pihak KBM App; dan lain sebagainya. Baca perjanjian kerja sama KBM App di sini.

Bisa Upload Gambar dan PDF

Mengunggah konten dengan cara menulis tentu sudah menjadi hal biasa di aplikasi menulis. Namun di KBM App, lebih dari itu. Kamu bisa unggah tulisan yang sudah menjadi file PDF atau unggah gambar baik berupa komik atau keterangan tulisan. Jadi kalau suka menggambar sekaligus punya ide cerita, coba saja dulu dibuat komik, kemudian terbitkan di KBM App.

Pengaturan Tulisan

Ketika menulis, terkadang ada kata yang ingin ditebalkan, dimiringkan, dan sebagainya. Nah, pengaturan ini ada di KBM App ketika penulis menulis konten. Jadi, kamu bisa edit tulisan seapik mungkin.

Tanpa Batasan Minimal Subscriber untuk Memonetisasi Tulisan

Setelah berhasil menulis lebih dari tujuh bab dalam satu buku di KBM App, penulis bisa memonetisasi tulisannya agar menjadi tulisan premium alias berbayar. Dan untuk monetisasi tersebut, penulis tidak dibebankan syarat apapun. Tidak juga dengan syarat minimal subscriber. Jadi subscriber di KBM App ini, hanya agar pembaca bisa update terus tulisan terbaru penulis. Bukan untuk syarat monetisasi. 

Fanboard untuk Berinteraksi dengan Penggemar

Di menu profil, kamu akan menjumpai ikon fanboard atau papan penggemar. Di mana dengan fitur ini, penulis bisa berinteraksi dengan para pengikutnya untuk membicarakan berbagai hal atau saling memberi dukungan.

Pelatihan Menulis Setiap Pekan

Tidak sekadar menyediakan platform untuk menerbitkan karya tulis, KBM App juga mendukung para penulis untuk terus belajar melalui program "Belajar Bersama Bintang" yang diadakan setiap pekannya. Biasanya, program ini diadakan setiap Rabu malam pukul 18.30 WIB. Namun, sewaktu-waktu bisa saja berubah, menyesuaikan situasi dan kondisi. Pada bulan Ramadan misalnya, program "Belajar Bersama Bintang" ini dialihkan waktunya menjadi Rabu siang.

Istimewanya lagi, pemateri di program ini tidak hanya Asma Nadia, Isa Alamsyah, Dewa Eka Prayoga, atau Tendi Murti selaku founder-nya. Namun juga penulis-penulis ternama, bahkan sutradara. Beberapa pemateri yang pernah diundang di acara ini di antaranya Dee Lestari, Sintia Yudisia, Ivan Lanin, dan Ahmad Fuadi. 

Program ini pun gratis. Tidak ada biaya sepeser pun yang perlu dikeluarkan untuk mengikutinya walau ikut di setiap pekan. Jadi, manfaatkan akses belajar ini, ya!

Pelatihan menulis bersama Helvy Tiana Rosa

Program Bagi Hasil Pendapatan

Yang satu ini, bisa jadi adalah hal yang sangat dinantikan semua pengguna KBM App. Termasuk aku sih, hehe.

Seperti yang sudah dibahas di tulisan sebelumnya, bahwa sebelum baca bab yang terkunci, pembaca harus unlock babnya dulu dengan 15 koin emas yang setara dengan Rp1.500. Nah, uang yang harus dikeluarkan pembaca itu akan jadi royalti bagi penulis. Namun tidak seluruhnya. Karena ada sekian persen yang perlu dibagi untuk pihak KBM App. Meski begitu, konon katanya penulislah yang mendapat bagian lebih besar.

Kekurangan KBM App dari Sudut Pandang Penulis

Cukup Sulit Menemukan Pembaca

Bagi penulis pemula di KBM App seperti aku, menemukan pembaca yang tepat merupakan hal yang cukup sulit. Ada beberapa hal yang menjadi alasannya. Pertama, pembaca di KBM App sepertinya lebih menyukai topik seputar rumah tangga. Bahkan di beranda saja, konten seputar hal tersebut lebih sering ditunjukkan dan menjadi most viewed. Jadi kalau kamu menulis konten seputar remaja, persahabatan, keluarga, dan sebagainya, selamat! Kamu telah berusaha melawan arus. Namun tentu harus usaha lebih keras.

Kedua, konten baru tidak akan otomatis terekspos di beranda. Karena ya, pengguna KBM App itu sangat banyak. Bahkan banyak di antaranya yang sudah menjadi star writing. Atau bisa diartikan, penulis unggulan. Dan menyaingi mereka bukanlah hal yang mudah. Namun kalau benar-benar kerja keras dan giat mempromosikan tulisan kamu di media sosial, mendapatkan pembaca di KBM App bukan hal yang mustahil.

Komentar Pembaca yang Kesannya Terpaksa

Bukan sekali-dua kali aku menemukan komentar pembaca--meskipun di buku orang lain-- yang kesannya terpaksa. Hal itu terlihat dari komentar mereka yang singkat dan asal memberi rating lima. Rata-rata mereka berkomentar, "wah bagus kak", "keren sekali ceritanya kak", "ceritanya bagus kak, subscribe ceritaku juga ya" dan sejenisnya. Tanpa sedikit pun menyinggung mengenai hal apa yang sebenarnya ada dalam konten tersebut. Misalkan, "ceritanya baper banget", "semoga gak ada teman seperti gita (nama tokoh jahat misalnya) di hidupku", atau sebagainya. Jadi, hal ini tentulah menjadi kekecewaan bagi penulis yang 'serius' karena tidak bisa mendapat kritikan dan masukan yang bisa jadi berpengaruh pada penulisannya ke depannya.

Namun, hal ini pun bukan tanpa alasan. Karena sebenarnya, KBM App juga memberi sebuah sanksi bagi pengguna yang memberi rating 1-3 di buku orang lain dengan mengurangi 10-30 koin perak. Selain itu, KBM App juga memberi reward bagi pengguna yang memberi rating 5 ke 2 buku sekaligus di hari yang sama dengan 50 koin perak. Oleh karenanya, dapat disimpulkan, bahwa alasan pembaca memberi rating lima dan komentar yang rata-rata bagus itu ada tiga: agar tulisannya dikunjungi balik; tidak didenda sehingga tidak mengurangi koin perak mereka; dan mendapatkan koin perak di setiap kali memberi rating lima di dua buku yang berbeda.

-

Teman-teman, tentunya setiap platform menulis itu memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda, ya. Dan di sini, aku tidak ada maksud untuk memojokkan atau mengunggulkan platform yang dimaksud. Jadi, silakan tentukan sendiri apakah aplikasi ini akan dipilih untuk media menulismu atau tidak.

Download aplikasi KBM App di sini.


Previous Post
Next Post

post written by:

0 Comments: