07 February 2022

Verifikasi Akun Flip, Lama? Enggak kok!

Banyaknya bank yang berdiri di Indonesia, terkadang membuat kita terpaksa mentransfer uang ke rekening lain dengan bank yang berbeda. Akibatnya, ada biaya admin yang mesti ditanggung sehingga mengikis saldo rekening.

Namun, Flip hadir sebagai solusi atas masalah tersebut. Dengan Flip, kita bisa mentransfer uang ke rekening lain dengan bank yang berbeda tanpa biaya admin, dengan perantara rekening Flip.

Cara kerjanya pun mudah. Kita sebagai pemilik akun, hanya perlu transfer uang sesuai nominal yang telah diberikan pihak Flip, ke rekening Flip. Setelah mentransfer, konfirmasikan bahwa kita sudah mentransfer dengan mengklik tombol SAYA SUDAH TRANSFER yang ada pada aplikasi Flip. Tunggu beberapa saat, sampai transaksi transfer antarbank dinyatakan sukses. Selesai! Tinggal download bukti transaksi Flip yang muncul setelahnya. Baca cara kerja Flip lebih lengkap di sini.

Jika kamu termasuk orang yang cukup sering mentransfer uang ke rekening lain dengan bank yang berbeda, Flip ini sangat direkomendasikan untuk kamu. Karena walau terlihat kecil, biaya-biaya admin bank jika dikumpulkan, jumlahnya menjadi banyak juga. Jadi jelas saja Flip akan memperhemat pengeluaranmu.

Namun sebelum itu, kamu perlu tahu satu hal nih. Di Flip, ada empat langkah verifikasi. Yaitu verifikasi nomor HP, isi data diri, verifikasi email, dan verifikasi identitas. Dan jika sudah sampai melakukan verifikasi identitas, kamu bisa transaksi tanpa batasan jumlah. Sedangkan jika belum--misalnya baru sampai verifikasi email--kamu tetap bisa bertransaksi, tapi hanya sampai Rp500.000. Contohnya nih, kamu sudah transfer sampai Rp400.000 sebelumnya. Terus mau transfer lagi Rp150.000 ke bank lain, tapi belum verifikasi identitas. Nah, kamu belum bisa transfer lagi tuh kalau belum verifikasi identitas karena akan melewati batasan jumlah jika transfer Rp150.000. 

Jadi, harus gimana dong?

Jadi, harus verifikasi identitas dulu kalau mau transfer melewati batasan jumlah, yaitu Rp500.000. Dan ini tidak berlaku per hari. Melainkan seterusnya, terhitung setelah melakukan pendaftaran akun Flip.

Namun, proses verifikasi identitasnya juga tidak sulit kok. Bahkan prosesnya terhitung cepat berdasarkan pengalamanku, tidak sampai 24 jam.

Cara verifikasi identitas akun Flip:

  1. Login ke akun Flip, kemudian klik "Lengkapi informasimu dan dapatkan keuntungan yang maksimal!" di beranda aplikasi.
  2. Klik "Lanjut Verifikasi".
  3. Kemudian pilih "Verifikasi Identitas".

  4. Pilih dokumen identitas dan masukkan nomor kartu identitas yang dipilih. Kemudian klik tombol "LANJUT FOTO DOKUMEN".

  5. Selanjutnya, kamu diminta untuk memfoto KTP, wajah, dan wajah bersama KTP. Namun, foto di sini tidak bisa mengambil dari galeri. Kamu harus memfoto KTP secara langsung ketika melakukan verifikasi identitas. Begitu pun ketika memfoto wajah, dan wajah bersama KTP.

  6. Jika sudah, klik tombol "VERIFIKASI IDENTITAS". Lalu tunggu proses validasi data dalam 1× 24 jam.

Mudah, kan, caranya? Bahkan jika beruntung, proses validasinya bisa lebih cepat dari itu, lo. Yuk, download Flip dan lakukan verifikasi identitasmu sekarang agar transaksi tidak lagi terkendala.

22 August 2021

HalloApp, Aplikasi Chat Perpaduan Facebook dan WhatsApp

Hampir semua orang di bumi ini, pernah atau bahkan sampai saat ini dan ke depannya, menggunakan aplikasi WhatsApp. Aplikasi chat yang satu ini, bisa dibilang adalah aplikasi pokok yang harus ada di ponsel seseorang. Karena jika tidak, pemilik ponsel tersebut jelas akan cukup sulit untuk berkomunikasi jarak jauh dengan orang lain. Secara, kebanyakan orang pun lebih senang menggunakan WhatsApp yang berbasis daring dibanding panggilan telepon biasa atau SMS yang berbasis luring dan membutuhkan pulsa. Karena rupanya, mereka lebih mementingkan adanya kuota daripada pulsa biasa di nomor telepon miliknya. Meski sebenarnya, pulsa dan kuota data adalah dua hal yang berkaitan erat satu sama lain.

Tapi, tentu saja aplikasi chat yang berbasis daring tidak hanya WhatsApp. Ada juga aplikasi Telegram, LINE, Facebook Messenger dan masih banyak lagi. Lalu yang terbaru, ada aplikasi HalloApp yang merupakan besutan dua mantan bos WhatsApp, yaitu Neeraj Aurora dan Michael Donohue.

Jika dilihat dari info tentang Hallo App di Google Play Store, diketahui aplikasi ini pertama dirilis pada tanggal 15 Oktober 2020. Dan sampai saat ini, telah diunduh lebih dari 50.000 pengguna Google Play Store. Namun sayangnya, sepertinya pengguna aplikasi ini masih sangat sedikit di Indonesia. Jadi jelas cukup sulit untuk menemukan teman yang sama-sama memiliki akun HalloApp.

Meski begitu, aku sendiri langsung mengunduh aplikasi HalloApp setelah mengetahui tentang aplikasi ini dari laman detik.com, tepat empat pekan yang lalu (22 Juli 2021). Kemudian membuat akun, lalu membiarkannya selama tiga pekan. Karena pada hari kedua puluh lima, aku membuat akun kedua di perangkat yang sama dengan bantuan aplikasi ketiga, berupa Dual App, dengan maksud untuk dijadikan konten di kanal Youtube.

Setelah membuat akun kedua, aku mencoba untuk membuat percakapan di kedua akunnya di menu 'Chats' untuk mengetahui tampilan chat beserta fitur-fiturnya. Dan ternyata, inilah tampilan chat-nya seperti yang ditangkap layar dari video mentah mengenai HalloApp yang direkam sepekan yang lalu.

Terhitung sampai saat ini (22 Agustus 2021), HalloApp masih memiliki fitur-fitur chat yang jauh lebih sederhana dan sedikit dibanding fitur-fitur yang bisa dijumpai di aplikasi WhatsApp. Termasuk fitur kirim pesan tentunya, kirim gambar, kirim video dengan durasi maksimal 600 detik, membersihkan chat, dan memblokir kontak orang lain. Dari sini, kita ketahui ada satu keunggulan dari aplikasi HalloApp dibanding aplikasi WhatsApp dalam hal per-chatting-an. Yaitu pada durasi maksimal video yang bisa dikirim. Karena pada aplikasi WhatsApp, hanya bisa mengirim video dengan durasi maksimal 150 detik atau 2,5 menit untuk chat jaringan pribadi. Sedangkan pada aplikasi HalloApp, bisa mengirim video dengan durasi maksimal 600 detik atau 10 menit.

Namun, meski begitu, aplikasi HalloApp juga memiliki satu kesamaan dengan aplikasi WhatsApp. Yaitu pada tanda jam jika pesan masih dalam proses pengiriman karena pengirim tidak terhubung dengan koneksi internet, satu centang pudar yang menjadi tanda bahwa pesan belum terkirim karena penerima tidak memiliki koneksi internet, dua centang pudar yang menjadi tanda bahwa pesan sudah terkirim, dan dua centang biru yang menjadi tanda bahwa pesan sudah dibaca penerima.

Selanjutnya, aku mencoba untuk membuat post di menu 'Home'. Dalam membuat sebuah post, pengguna bisa mengirim teks, foto dari kamera, atau gambar dan video yang sudah ada di galeri. Caranya juga tak jauh berbeda dengan membuat post di Facebook. Hanya saja, memang masih sederhana sehingga belum banyak fitur yang tersedia.

Setelah membuat post, pengguna lain bisa melihatnya. Dan bisa mengomentari post tersebut melalui tulisan 'Comment' yang ada di pojok kiri bawah post yang dibuat. Bagi pembuat post, ia bisa mengetahui siapa saja yang sudah melihat post tersebut melalui tombol ikon orang di pojok kanan bawah post yang dibuat. Sedangkan bagi pengguna lain yang melihat post, ia bisa membalas post tersebut ke orang yang membuat post secara langsung melalui jaringan pribadi dengan cara mengklik tulisan Reply di pojok kanan bawah post yang dibuat. Jadi, 'Comment' dan 'Reply' itu berbeda, ya. Kalau 'Comment', bisa dilihat oleh semua pengguna karena benar-benar ada di bawah post. Sedangkan 'Reply', hanya bisa dilihat oleh orang yang membalas dan pembuat post karena langsung membalas ke jaringan pribadi (japri).

Namun, kamu juga perlu tahu bahwa post yang dibuat itu hanya bertahan dan bisa dilihat pengguna selama tiga puluh hari. Jika sudah lebih dari tiga puluh hari, maka akan menghilang dengan sendirinya. Ibaratnya kalau di WhatsApp, status itu adalah WhatsApp Story. Bedanya, story di WhatsApp hanya bertahan selama 24 jam. Dan kalaupun membalas, ya langsung ke jaringan pribadi.

Lalu, ada lagi menu 'Groups'. Dari nama menunya, sudah tahu dong apa maksudnya?

Yap! Tentu saja untuk membuat atau melihat daftar grup yang kita masuk di dalamnya. Untuk membuat grup, caranya sama saja seperti cara membuat grup di WhatsApp. Tapi bedanya, grup di sini bukan untuk saling membalas pesan. Melainkan untuk membuat post khusus di grup. Makanya, di sini, tampilan grupnya lebih menyerupai grup di Facebook. Dan jika salah seorang anggota membuat post, pengguna lain bisa mengomentari atau membalas lewat jaringan pribadi, sama seperti mengomentari atau membalas post di halaman Home. Berikut adalah tampilan post di menu Groups.

Namun, jika dilihat dari menu Home, post yang dikirim ke grup tersebut akan memiliki perbedaan berupa tanda segitiga yang mengarah ke kanan, ditambah nama grup yang dikirimi post tersebut. Berikut ini adalah contoh tampilannya. Mirip sekali seperti membuat post di grup Facebook, bukan?

Terakhir, ada menu 'Settings'.

Sesuai namanya, di menu ini, pengguna bisa mengatur beberapa hal terkait akun HalloApp.

Di barisan pertama, yang terdapat foto profil, nama dan nomor teleponnya, kamu bisa mengatur foto profil dan nama di akun HalloApp.

Di barisan kedua, yaitu My Posts, kamu bisa melihat daftar post yang sudah dibuat sebelumnya baik di halaman Home atau Groups.

Di barisan ketiga, yaitu Account, kamu bisa 'Request My Data' (mungkin semacam back up data) dan hapus akun HalloApp.

Di barisan keempat, yaitu Notifications, kamu bisa mengatur notifikasi apa saja yang ingin diterima.

Di barisan kelima, yaitu Privacy, kamu bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat post yang kamu buat, dan melihat daftar kontak yang diblokir. Sedangkan untuk Privacy Policy, aku kurang tahu. Hehe.

Di barisan keenam sampai kesembilan, ada bantuan, tentang aplikasi, undang teman menggunakan aplikasi HalloApp, dan membagian link aplikasi HalloApp.

Jadi, bagaimana nih? Setelah mengetahui berbagai fitur dan kekurangan dari aplikasi HalloApp, apa kamu akan ikut menggunakan aplikasinya juga? Kalau iya dan punya nomor telepon aku, boleh chat aku ya. Hehe.

Selamat mencoba. Tonton juga ulasan tentang aplikasi HalloApp versi videonya di bawah ini : ).


15 August 2021

Transfer Antar Beda Bank Pakai Flip, Apakah Aman?

Beberapa minggu lalu, entah dapat nasihat dari mana, aku tiba-tiba memutuskan ingin menggunakan aplikasi Flip. Dan pada saat itu juga, diunduhlah aplikasi itu di ponselku.

Jujur, sebelumnya sempat ragu. Mengingat sebelumnya, aku sering kali melakukan transfer uang ke rekening bank yang berbeda dalam jumlah yang besar. Bisa sampai Rp200.000, Rp450.000, atau bahkan lebih dari itu. Karena ya, memang banyak keperluan pembayaran. Mulai dari biaya daftar kuliah, daftar ulangnya, biaya bulanan pesantren adik, dan sebagainya. Jadi ya, sedikit demi sedikit, Rp6.500 terkikis dari rekeningku.

Takutnya, kalau lewat Flip, bagaimana kalau uangnya tidak sampai ke rekening tujuan? Lalu bagaimana dengan uangnya? Ya, begitulah.

Tapi akhirnya, karena didorong berbagai keperluan yang memaksa untuk transfer uang ke rekening bank lain, aku pun mencoba untuk mengunduh aplikasi Flip dan membuat akunnya.

Sebagai percobaan, aku melakukan transfer uang ke aplikasi server pulsa agar menjadi saldo di sana. Jadi begini. Aku kan pakai server Jelita Reload. Di situ, aku request tiket dulu dengan nominal deposit 50.000. Setelah request tiket, ternyata nominal uang yang harus ditransfer adalah 50.547 ke rekening bank Jelita Reload. Di mana pilihan rekening bank-nya itu adalah BCA, BNI, BRI, dan Mandiri. Sedangkan rekening yang aku miliki, adalah rekening bank Mandiri. Jadi muncullah inisiatif untuk mentransfer uang ke rekening BCA Jelita Reload lewat aplikasi Flip.


Caranya, seperti di bawah ini :

1. Klik tombol Kirim Uang Gratis  di halaman utama.


2. Klik tombol + TAMBAH REKENING BARU.


3. Pilih rekening bank tujuan, di sini aku memilih BCA.


4. Lalu masukkan nomor rekening di kolom bawahnya. Dan pilih tombol CEK NAMA atau tombol centang (✔) di papan keyboard. Tunggu beberapa saat, hingga muncul nama pemilik nomor rekening bank tujuan tersebut.


5. Jika nama pemilik rekening bank tujuan sudah benar, klik tombol LANJUT.


6. Masukkan nominal transfer dan berita transfer. Sebagai contoh, di sini aku akan mentransfer uang dengan jumlah 50.547. Sedangkan untuk berita transfer, aku biarkan tanpa diubah. Lalu klik tombol LANJUT.


7. Di halaman selanjutnya, akan ada pilihan metode transfer uang yang bisa kamu pilih. Kalau ada, samakan dengan rekening bank yang kamu miliki, ya. Di sini, aku memilih rekening bank Mandiri.


8. Jika sudah memilih rekening bank tujuan milik Flip, silakan lakukan transfer uang sesuai petunjuk yang tertera. Ke rekening bank milik Flip, dengan nominal transfer yang sudah ditentukan pihak Flip pula. Bukan dengan nominal yang sudah kita tulis sebelumnya. Di sini, sebelumnya aku menulis nominal 50.547 untuk dikirim ke rekening bank Jelita Reload. Sedangkan ke rekening bank milik Flip, aku harus mentransfer dengan nominal Rp50.608.


Berikut ini adalah bukti transfer uang dari rekening bank Mandiri milikku ke rekening bank Mandiri milik Flip. Sesuai petunjuk, kan?


9. Kalau sudah transfer uangnya ke rekening bank milik Flip, pilih tombol SAYA SUDAH TRANSFER yang ada di sisi bawah.


10. Di menu pop up yang muncul, klik tombol SUDAH jika kamu benar-benar sudah mentransfer uangnya.


11. Tunggu beberapa saat, hingga uang sampai ke rekening tujuan.


12. Hore! Aku bersyukur setelah muncul notifikasi bahwa akun Jelita Reload-ku sudah bertambah saldonya. Sesuai tiket sebelumnya, yaitu Rp50.547.


Di aplikasi Flip-nya pun, akan muncul notifikasi bahwa uang sudah dikirim ke rekening tujuan. Dan kamu bisa mengunduh bukti pengiriman uang dari Flip di tombol seperti yang sudah ditandai di gambar bawah ini.


Berikut adalah contoh bukti pengiriman uang dari Flip.


Loh, tapi kan ketika transfer ke rekening Flip, jumlahnya Rp50.608? Jadi, ada selisihnya, dong?

Itulah yang aku bingungkan sebelumnya. 50.608 dikurangi 50.547, kan, hasilnya 61. Dan ternyata, uang sebesar Rp61 -nya itu jadi terkumpul sebagai saldo di aplikasi Flip. Di mana saldo tersebut bisa digunakan di lain waktu ketika ingin melakukan transfer uang, beli pulsa, atau beli token pln prabayar di aplikasi Flip.


Tapi, ada yang perlu diketahui lagi nih.

Ternyata, kita hanya boleh bertransaksi maksimal sampai Rp500.000 kalau belum melakukan verifikasi identitas. Karena, ada empat langkah verifikasi di aplikasi Flip. Yaitu verifikasi nomor telepon, verifikasi data diri (mengisi data diri saja ketika daftar akun), verifikasi email, dan verifikasi identitas.

Nah, langkah verifikasi yang keempat ini, mengharuskan kita untuk menulis NIK, unggah foto KTP, foto diri, dan foto diri bersama KTP. Kalau sudah melakukan verifikasi yang keempat ini nih, kamu jadi bisa melakukan kirim uang lebih dari Rp500.000 per akunnya. Kalau belum verifikasi identitas, ya, belum bisa kirim uang lebih dari itu .

Misalnya begini.

Di tanggal 1 Agustus, Oi (ini nama orang, ya) melakukan transfer dari rekening BNI ke rekening BCA lewat aplikasi Flip sebesar Rp125.000. Selanjutnya, di tanggal 25 Agustus, Oi melakukan transfer lagi dari rekening BNI-nya ke rekening BRI lewat aplikasi Flip sebesar Rp200.000. Maka selanjutnya, Oi sudah tidak bisa lagi melakukan transfer uang lebih dari Rp150.000 lewat aplikasi Flip. Dan harus melakukan verifikasi identitas terlebih dulu jika ingin melakukan transfer lebih dari Rp150.000.

Karena Rp150.000 + Rp200.000 + Rp150.000 = Rp500.000. Dan Rp500.000 adalah batas maksimal kirim uang bagi pengguna yang belum melakukan verifikasi identitas.

Namun, beda hal lagi dengan batas maksimal kirim uang per harinya untuk transaksi gratis. Di Flip, jika ingin melakukan transfer uang lebih dari 5 juta di hari yang sama, maka akan dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per transaksinya.

Misalnya begini.

Di tanggal 1 September, setelah melakukan verifikasi identitas, Oi melakukan transfer uang dari rekening BNI ke rekening BCA lewat aplikasi Flip sebesar Rp500.000 pada jam 8 pagi. Tiga jam kemudian, Oi melakukan transfer uang dari rekening BNI ke rekening BJB lewat aplikasi Flip sebesar Rp2.500.000. Empat jam kemudian, Oi melakukan transfer uang dari rekening BNI ke rekening Mandiri lewat aplikasi Flip sebesar Rp1.500.000. Maka selanjutnya, jika ingin melakukan transfer uang lebih dari Rp500.000, pengiriman uang Oi tersebut dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per transaksinya.

Jadi, kirim uang lewat Flip itu aman, ya. Tidak dikenakan biaya selama pengiriman uang tidak lebih dari 5 juta rupiah per harinya. Dan untuk yang sering melakukan transfer uang ke rekening bank berbeda, jangan lupa verifikasi identitasnya. Biar transaksi jadi makin lancar tanpa perlu kehilangan Rp6.500 gara-gara biaya admin, hehe.

Jadi, yuk pakai Flip sekarang!


01 August 2021

Meski KBBI, Tapi Banyak Fungsi

Ketika pertama mendengar kata KBBI, alias Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang langsung tebersit dalam pikiranmu? Apa seluruh isinya yang hanya terdiri dari bahasa Indonesia? Penuh dengan kata baku dan gak seru?

Faktanya, tidak begitu.

Dalam aplikasi resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dirilis oleh Badan Bahasa, Kemendikbud, isinya tidak seputar kata baku saja loh. Terdapat banyak istilah dengan beragam bahasa dan bidang di dalamnya. Bahkan, ada juga kelas-kelas kata dalam bahasa Indonesia yang ditampilkan dengan sederhana. Lalu ada kumpulan kiasan, ungkapan, hingga peribahasa. Cara menggunakannya juga mudah. Bisa diakses luring (luar jaringan), tanpa data internet. Karena memang aplikasi ini benar-benar aplikasi luring. Jadi kalau data internetnya dinyalakan pun, sangat kecil kemungkinannya kalau kuota internet sampai tersedot ketika membuka aplikasi ini.

Sebagai contoh, di sini aku akan membahas tentang bahasa-bahasa dalam KBBI. Jika kamu mengunduh aplikasinya, cobalah buka aplikasi KBBI lalu pilih menu tiga garis mendatar yang terletak di pojok kiri atas. Nanti, kamu akan menemukan beberapa pilihan dari menu tersebut. Lalu pilih Bahasa. Nah, di situ, ada banyak pilihan bahasa yang bisa dipilih. Mulai dari bahasa Abrap, Aceh, Jawa, Jepang, Korea, Muna, Sunda, sampai Wolio. Bervariatif, bukan? Mulai dari bahasa daerah di Indonesia, sampai bahasa di negeri orang, ada di sini.

Tapi tentu, tidak semua kosakata dari bahasa tersebut ada di aplikasi KBBI ini. Melainkan hanya beberapa kata yang sering digunakan atau didengar dalam percakapan bahasa Indonesia saja. Misalnya, kata kiwari yang masuk dalam kategori bahasa Sunda, kata mokbang yang masuk dalam kategori bahasa Korea. kata anca yang masuk dalam kategori bahasa Bugis, dan kata tips yang masuk dalam kategori bahasa Inggris. Nah, dari situ, kita jadi tahu, kan, berasal dari bahasa mana saja kata-kata tersebut?

Selanjutnya, tentang Bidang dalam KBBI. Ada bidang administrasi dan kepegawaian, agama Buddha, agama Islam, bakteriologi, hukum, musik, otomotif, sampai zoologi. Di setiap bidang tersebut, ada istilah-istilah yang tentu sering digunakan mengenai masing-masing bidang. Misalnya, kata basat yang masuk dalam kategori agama Islam, kata alidad yang masuk dalam kategori Geofisika, kata alalia yang masuk dalam kategori Linguistik, dan kata aliumfobia yang masuk dalam kategori Psikologi.

Sedangkan untuk Kelas Kata, ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang masuk jurusan bahasa Indonesia nih. Di dalamnya ada kata-kata nomina, verba, pronominal, macam-macam prefiks (imbuhan di bagian awal kata), macam-macam infiks (imbuhan di pertengahan kata), macam-macam sufiks (imbuhan di akhir kata), dan macam-macam konfiks (imbuhan di awal dan akhir kata).

Lalu, ada lagi, Ragam. Di dalam menu ragam tersebut, ada istilah-istilah arkais (kata yang tidak lazim dipakai lagi), klasik, hormat, cakapan dan kasar dalam bahasa Indonesia. Misalnya, kata perat yang masuk dalam kategori arkais, kata ken yang masuk dalam kategori klasik, kata dalem yang masuk dalam kategori hormat, kata merelai yang masuk dalam kategori cakapan, dan kata menggelontor yang masuk dalam kategori kasar.

Bagaimana dengan ungkapan, kiasan, dan peribahasa? Nah, kalau ketiga itu ada di menu Jenis. Tapi selain ketiganya, di menu jenis juga ada kata dasar, kata turunan, dan gabungan kata. Misalnya, kata kebal yang masuk dalam kategori kata dasar, kata mengumpani yang masuk dalam kategori kata turunan, laju reaksi yang masuk dalam kategori gabungan kata, akal bulus yang masuk dalam kategori kiasan, puyu di air jernih yang masuk dalam kategori peribahasa, dan marsepein yang masuk dalam kategori ungkapan.

Tapi, kamu juga perlu tahu bahwa satu kata bisa saja merangkap beberapa kategori. Misalnya, kata alegreto. Dari gambar di bawah ini, terlihat ada keterangan a berwarna merah dan Mus berwarna hijau sebelum penjelasan arti dari kata alegreto. Di mana a itu bermaksud adjektiva, dan Mus bermaksud Musik.

Sedangkan pada gambar di bawah ini, kata yang dimaksud yaitu kenya. Dan sebelum dijelaskan arti dari kata kenya, terdapat keterangan n berwarna merah yang bermaksud nomina, Jw berwarna oranye yang bermaksud bahasa Jawa, dan kl berwarna biru yang bermaksud klasik. Begitu pun dengan kata-kata lainnya.

Namun, beda halnya dengan keterangan akr dan ki yang berwarna ungu. Karena rupanya ketiga keterangan tersebut tidak bermaksud kategori. Melainkan akr itu akronim atau singkatan dari, dan kp itu kependekan. Contohnya ada di gambar bawah ini.

Lalu, bagaimana dengan KBBI daring? Apakah kosakata yang masuk dalam aplikasi KBBI luring ini masuk juga di situs web KBBI daring? Jawabannya, jelas ada. Kamu tinggal akses saja situs web kbbi.kemdikbud.co.id. Tapi tentu, katanya tidak bisa dipilih seperti di aplikasi, ya. Kamu perlu mengetik katanya terlebih dulu di kolom pencarian, klik tombol Cari, baru mengetahui arti dari kata yang dimaksud.

Bagaimana? Banyak juga bukan, fungsi dari KBBI? Dengan KBBI, kita jadi bisa tahu bahasa baku dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa apa kata yang sering kita gunakan, termasuk dalam bidang apa kata yang dimaksud, sampai mengetahui kata-kata yang sudah tidak lazim lagi digunakan. Jadi, mau unduh aplikasi KBBI? Klik aja di sini.

18 July 2021

Cara Mengubah Gambar atau Foto menjadi File PDF

Semenjak pandemi, semakin banyak sekali sekolah yang membuka pendaftaran siswa atau perusahaan yang menerima lamaran pekerjaan secara daring. Semua itu dilakukan untuk mencegah penularan virus covid 19. Begitu pula, dengan pendaftaran-pendaftaran atau keperluan lainnya. Misal, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu pembuatan SKCK daring.

Pendaftaran atau keperluan lain yang dilakukan secara daring, jelas saja memaksa kita untuk memenuhi persyaratannya secara daring pula. Termasuk di antaranya, dokumen-dokumen berupa Ijazah, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan sebagainya yang jelas bentuk fisiknya. Tapi, bagaimana cara menyerahkan dokumen-dokumen fisik tersebut secara daring?

Tidak. Tidak perlu dikirim ke alamat sekolah atau perusahaan lewat kantor pos. Kita hanya perlu memfoto atau scan dokumen tersebut. Lalu diubah menjadi file PDF jika yang bersangkutan mensyaratkan dokumen untuk diunggah dalam bentuk file PDF. Ya, biasanya sih memang begitu.

Tapi, kamu gak usah khawatir. Karena kalau dokumen sudah difoto atau di-scan dan sudah berupa gambar, baik dengan format JPEG/PNG, cara ubah menjadi file PDF-nya, gak susah-susah kok. Kamu tinggal unduh aplikasi Photo Editor di ponsel melalui Google Play Store, lalu ikuti cara-cara di bawah ini.

Mengubah 1 Gambar menjadi 1 File PDF

1. Buka aplikasi Photo Editor.

2. Pilih menu Galeri di pilihan pojok kiri atas. Lalu pilih gambar yang akan diubah menjadi file PDF. Atau, kamu juga bisa pilih Kamera pada menu utama jika dokumen atau objek belum difoto.

3. Jika gambar masih memerlukan pengeditan, silakan edit terlebih dulu sesuai keinginan. Namun jika tidak ada lagi yang perlu diedit atau pengeditan sudah selesai, klik tombol Simpan.

4. Selanjutnya, klik tombol seperti yang ditandai pada gambar di bawah ini. Lalu pada pilihan yang tertampil, silakan pilih 'Portrait' jika gambar berbentuk vertikal (tegak lurus) atau pilih 'Landscape' jika gambar berbentuk horizontal (lurus ke samping). Sedangkan ukurannya, sangat disarankan memilih A4 jika gambar yang dimaksud berupa foto Ijazah, KK, Akta Kelahiran dan sejenisnya. Setelah itu, klik TERAPKAN.

5. Pada tombol 'Kualitas', silakan klik lalu atur besar kualitas yang diinginkan, Di sini perlu dicatat, bahwa : Semakin besar kualitas, maka ukuran file akan semakin besar. Semakin kecil, kualitas, maka ukuran file akan semakin kecil.



6. Klik Simpan Sebagai, lalu klik PILIH.


7. Beri nama file PDF yang dibuat, lalu klik SIMPAN.


8. Gambar sudah berubah menjadi file PDF. Di bawah ini adalah contoh hasilnya.



Mengubah Beberapa Gambar menjadi 1 File PDF

1. Buka aplikasi Photo Editor.

2. Pilih menu Alat di pilihan pojok kiri bawah. Lalu pada halaman selanjutnya, pilih menu Buat PDF di pilihan pojok kanan atas.


3. Untuk memilih gambar, klik tombol yang terletak di pojok kiri bawah. Sebagai contoh, di sini aku memilih dua foto sekaligus.


4. Jika gambar yang dipilih sudah terurut dengan benar, klik tombol Simpan yang terletak di pojok kanan bawah.


5. Lalu atur format (landscape/portrait), ukuran (A4 atau selainnya) dan besar kualitas.

6. Klik Simpan Sebagai, lalu klik PILIH.


7. Beri nama file PDF yang dibuat, lalu klik SIMPAN. Dan 'OK' setelah file PDF berhasil disimpan.

8. Beberapa gambar sudah berubah menjadi satu file PDF. Di bawah ini adalah contoh hasilnya.


Itu dia cara mengubah gambar menjadi file PDF di aplikasi Photo Editor. Untuk kamu yang ingin tahu lebih jelas, boleh juga tonton versi videonya berikut ini.


Selamat mencoba, ya. Semoga bermanfaat.

11 July 2021

Memperpanjang SKCK Bandung

Setelah melakukan verifikasi data, mengetahui besar UKT, dan membayar UKT, rupanya masih ada lagi tahap yang harus dikerjakan. Yaitu pemberkasan. Di mana dalam pemberkasan tersebut, ada lima file yang harus diunggah dengan format PDF. Yaitu satu file berisi surat pernyataan, formulir registrasi, surat perjanjian kontrak belajar dan form foto, satu file berisi fotokopi ijazah/surat keterangan lulus yang sudah dilegalisasi, satu file berisi surat keterangan sehat, satu file berisi resi pembayaran UKT dan satu file lagi berisi SKCK. Tapi tentu, sebelum diunggah, kelima file tersebut perlu di-scan terlebih dulu dan kemudian disimpan dengan format PDF.

Di antara kelima file tersebut, ada salah satu yang ingin kubahas. Yaitu SKCK yang merupakan singkatan dari Surat Keterangan Catatan Kepolisian. SKCK ini adalah pengganti dari SKKB atau Surat Keterangan Kelakuan Baik. Jadi kalau ada suatu keperluan yang mensyaratkan surat kelakukan baik, maka SKCK adalah jawabannya.

Namun, untuk membuat SKCK, ada beberapa persyaratan dan biaya yang dikenakan. Dan setelah dibuat, SKCK hanya berlaku selama enam bulan. Sehingga jika dibutuhkan lagi tapi masa berlaku sudah habis, maka SKCK perlu diperpanjang dengan persyaratan dan biaya tertentu. Selain itu, perpanjangan SKCK juga harus dilakukan jika ada tujuan yang berbeda walau masa berlaku belum habis sampai enam bulan. Tapi, tenang saja. Persyaratannya gak ribet-ribet kok. Di bawah ini adalah perincian syarat dan biaya bagi yang ingin membuat atau memperpanjang SKCK seperti yang dilansir dari situs web Polri dan admin SKCK Bandung daring.

Membuat SKCK 

  • Membawa Surat Pengantar dari Kantor Kelurahan tempat domisili pemohon.
  • Membawa fotokopi KTP/SIM sesuai dengan domisili yang tertera di surat pengantar dari Kantor Kelurahan.
  • Membawa fotokopi Kartu Keluarga.
  • Membawa fotokopi Akta Kelahiran.
  • Membawa Pas Foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah berukuran 4 × 6 sebanyak 6 lembar. 
  • Mengisi Formulir Daftar Riwayat Hidup yang disediakan di kantor polisi*.
  • Pengambilan Sidik Jari oleh petugas.
  • Membayar biaya pembuatan SKCK sebesar Rp30.000.**

Memperpanjang Masa Berlaku SKCK.

  • Membawa SKCK lama.
  • Membawa fotokopi KTP 1 lembar.
  • Membawa fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar.
  • Membawa fotokopi Akta Kelahiran 1 lembar.
  • Membawa Pas Foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah berukuran 4 × 6 sebanyak 4 lembar. 
  • Mengisi Formulir Daftar Riwayat Hidup yang disediakan di kantor polisi.
  • Membayar biaya perpanjangan masa berlaku SKCK sebesar Rp30.000.

*) Untuk mempersingkat waktu selama di kantor polisi, pengisian Formulir Daftar Riwayat Hidup bisa dilakukan secara daring sebelum pergi ke kantor polisi di https://skck.polri.go.id/ pada Menu, lalu pilih Form Pendaftaran.

**) Pembayaran biaya bisa dilakukan dengan cara tunai langsung di kantor polisi, atau transfer ke rekening BRI Virtual Account.

Untuk melanjutkan pendidikan, dalam hal ini adalah pemberkasan untuk kuliah di dalam negeri, kantor polisi yang dituju boleh Polsek atau Polres. Karena setiap jenjang kantor polisi (Polri, Polda, Polres, atau Polsek) memiliki kewenangan yang berbeda untuk mengurusi pembuatan atau perpanjangan masa berlaku SKCK. Jika ingin mengetahui perinciannya, silakan cek https://skck.polri.go.id/ pada Form Pendaftaran.

Namun, jika jarak kantor polisi yang dituju cukup jauh dari tempat tinggal atau katakanlah, lagi 'mager', atau tidak ingin keluar rumah berhubung masih PPKM, atau alasan lainnya, kamu juga bisa membuat atau memperpanjang SKCK secara daring. Caranya, cukup klik https://linktr.ee/Skckpolrestabdg, lalu pilih SKCK Delivery dan mengikuti petunjuk yang ada. Nanti, SKCK akan diantar ke rumah menggunakan ekspedisi yang menyediakan metode pembayaran COD. Jadi, yang jelas nanti si penerima yang bayar, ya. Alias si pemohon SKCK. Sedangkan untuk SKCK Take Away, SKCK harus diambil langsung ke kantor polisi. Langsung jadi tanpa perlu  menyerahkan dokumen apa pun karena semua dokumen sudah diserahkan secara daring. Jadi, dokumen-dokumen atau persyaratannya harus di-scan dan diunggah dengan format PDF dan JPG khusus untuk pas foto.

Berikut adalah rincian persyaratannya :

  • Scan KTP (PDF maks. 1 MB).
  • Scan Kartu Keluarga (PDF maks.1 MB).
  • Scan Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir dari desa/Ijazah terakhir (PDF maks. 1 MB).
  • Scan Pas Foto 4 × 6 berwarna terbaru berlatar belakang merah (JPG maks. 10 MB).
  • Scan fotokopi SKCK lama/fotokopi kartu sidik jari (PDF maks. 1 MB).
  • Daftar secara daring di https://linktr.ee/Skckpolrestabdg.

Aku sendiri, beberapa waktu lalu sempat memperpanjang masa berlaku SKCK langsung ke polsek. Membawa SKCK lama, fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi Akta Kelahiran, dan pas foto berwarna terbaru dengan ukuran 4 × 6 berlatar belakang merah sebanyak empat lembar yang mendadak dicetak, hasil dari foto di studio foto di hari sebelumnya. Sampai sana, aku langsung diminta untuk menyerahkan semua dokumen termasuk SKCK lama dan keempat lembar foto, lalu diberi formulir Daftar Riwayat Hidup yang mendadak diisi di sana. Ya, pengisian formulirnya saja sih yang memakan waktu lama. Karena SKCK-nya juga langsung jadi begitu aku selesai mengisi formulir. Dan SKCK-nya juga baru. Dengan foto yang baru diserahkan sebelumnya, tujuan SKCK sesuai permintaan, dan masa berlaku yang tentu bertambah enam bulan ke depan.

Pertanyaan di formulirnya, antara lain adalah

  • Data diri (nama, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, agama, dan lain-lain).
  • Data kedua orang tua (nama, usia, agama, alamat. dan lain-lain).
  • Data saudara kandung atau tiri (nama, usia, pekerjaan, alamat)
  • Catatan kriminal (pernah tersangkut kasus atau tidak, kasus apa yang dimaksud, bagaimana kelanjutan kasusnya, sedang terkena kasus atau tidak, kasus apa yang dimaksud, bagaimana kelanjutan kasusnya).
  • Catatan ke luar negeri (pernah ke luar negeri atau tidak, negeri apa saja yang pernah dikunjungi, pada tahun berapa mengunjungi negeri tersebut, dan dalam rangka apa mengunjungi negeri yang dimaksud).
  • Hobi.
  • Dan beberapa pertanyaan khusus bagi pemohon SKCK WNA.
Setelah mendapatkan SKCK, kemudian aku membayar biayanya sebesar Rp30.000 langsung ke petugas. Karena aku tidak mengisi form pendaftaran daring apalagi melakukan transfer uang sebelumnya. Jadi semuanya dilakukan secara luring tanpa koneksi internet, namun sangat cepat karena kebetulan sedang tidak ada pemohon SKCK lain ketika aku masuk ruangan pelayanan SKCK di Polsek.

Tapi, untuk kamu warga Bandung yang ingin membuat atau memperpanjang masa berlaku SKCK secara daring, silakan tanya lebih lanjut ke admin SKCK Bandung daring dengan menghubungi nomor 089512953685 melalui WhatsApp. Namun, nomor tersebut hanya dapat dihubungi dengan cara chat dan tidak dapat dihubungi di hari Sabtu dan Minggu. Jadi, usahakan untuk menghubungi admin SKCK pada hari Senin - Jumat, ya.

Semoga bermanfaat.

06 June 2021

Kalau Mau SBMPTN, Harus...

Perguruan Tinggi Negeri adalah salah satu tujuan kebanyakan orang setelah lulus dari tingkat SMA. Namun sayang, kesempatan untuk masuk PTN hanya berlaku tiga tahun setelah lulus sekolah. Jika lebih dari itu, tidak ada kesempatan lagi untuk mendaftar, apalagi masuk PTN. Jadi bisa dibilang, ujian masuk PTN di tahun ketiga sejak lulus dari sekolah adalah ujian masuk PTN untuk terakhir kalinya. Dan itulah, yang kualami di tahun ini.

Sebenarnya, aku ingin ikut seleksi PTN sejak kelas duabelas. Tapi karena saat itu disarankan untuk tidak kuliah dulu oleh orangtua, akhirnya aku tidak mengikuti pendaftaran kuliah melalui jalur apapun, kecuali PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) karena tawaran dari seorang saudara. Jujur, saat itu aku sangat pesimis. Karena universitas yang aku tuju adalah UIN Bandung. Sedangkan persyaratan dari jurusan yang aku tuju, salah satunya yaitu sudah hafal 3 juz Al-Qur'an. Dan jika kamu bertanya kenapa tidak memilih jurusan lain, jawabannya adalah karena hanya itu satu-satunya jurusan di UIN Bandung yang menerima kuota mahasiswa dari jalur PBSB. Lalu jika kamu bertanya kenapa tidak memilih universitas lain, jawabannya adalah karena UIN Bandung adalah universitas terdekat dari rumah. Selain itu, orangtuaku juga menyarankan untuk tidak berkuliah di kampus-kampus yang letaknya jauh. Dan hasilnya, terduga sudah bahwa aku tidak lulus seleksi PBSB.

Lanjut, di tahun kedua aku mulai didukung untuk berkuliah. Dan berniat untuk mengikuti SBMPTN. Tapi, aku benar-benar tidak tahu bahwa harus memiliki akun LTMPT sebelum mengikuti UTBK. Di mana UTBK sendiri adalah ujian tulis berbasis komputer yang hasilnya dijadikan salah satu poin penilaian dalam SBMPTN. Jadi jika tidak mengikuti UTBK, maka SBMPTN pun tidak bisa diikuti. Dan karena hal itu, akhirnya aku memilih untuk mengikuti UM-PTKIN dan ujian mandiri. Tapi, aku belum beruntung. Tidak ada pernyataan bahwa aku lulus ujian di salah satu seleksi pada tahun itu. Meski setelah hasil ujian mandiri dikeluarkan, ada sebuah surat yang datang ke rumah menyatakan bahwa aku diterima di IKOPIN yang berlokasi di Jatinangor, Sumedang, sebagai salah satu bentuk kerja sama antara IKOPIN dan UIN Bandung. Yang sayangnya, harus aku abaikan karena biaya yang belum mencukupi.

Di tahun ketiga, tahun ini, aku baru mendaftar akun LTMPT. Dan dari awal, sudah mengalami kendala. Karena ternyata NISN yang tertera di kartu pelajar berbeda dengan NISN yang terdaftar di data Kemdikbud. Benar-benar aneh. Aku baru mengetahui hal ini. Tapi alhamdulillah, hal itu bisa teratasi dengan mudah. Aku hanya perlu melakukan verifikasi dan validasi data NISN di situs web Kemdikbud. Kemudian setelahnya, aku bisa melakukan pendaftaran akun LTMPT dengan mudah. Ya, pendaftarannya memang mudah. Meski setelah itu, ada kendala lagi yang harus ditemui.

Jika kamu termasuk salah satu orang yang pernah mendaftar akun LTMPT, pasti kamu pernah menemukan halaman yang mengharuskan untuk menyimpan data secara permanen di akun LTMPT. Tepatnya, di halaman kedua setelah halaman pengisian data diri. Halaman tersebut berisi data mengenai info tentang asal sekolah si pemilik akun. Yang sayangnya, sudah hal yang wajar jika info tersebut salah karena si pemilik akun berasal dari MA, bukan SMA. Hal ini disebabkan karena MA berada di bawah naungan kementerian agama. Berbeda dengan SMA yang langsung dinaungi kementerian pendidikan dan kebudayaan. Namun, meski wajar, hal itu tetap perlu diperbaiki dan menjadi sebuah masalah bagi lulusan MA. Termasuk aku.

Memang, jika diperhatikan, di halaman tersebut terdapat petunjuk untuk memperbaiki data asal sekolah. Yang pertama, yaitu menghubungi pihak sekolah asal. Sementara yang kedua, yaitu melakukan verifikasi dan validasi data diri di situs web kemdikbud. Dan di antara dua pilihan itu, aku memutuskan untuk melakukan verifikasi dan validasi data terlebih dulu meski sebelumnya sudah pernah melakukan hal serupa ketika mengkonfirmasi NISN. Aku pikir, jika ada cara yang bisa dilakukan secara mandiri, kenapa harus menghubungi pihak sekolah yang tidak aku ketahui kontaknya?

Tapi, rupanya hal itu tidak berjalan mulus. Karena walaupun berkali-kali aku melakukan verval data, hasilnya tetap sama. Tidak ada satu pun data yang berubah menjadi benar. Kalau pun berubah, hasilnya tidak sesuai dengan data yang seharusnya. Dan oleh karenanya, aku pun mencoba bertanya mengenai hal itu ke beberapa grup WhatsApp yang berkemungkinan memiliki anggota yang berusia tidak jauh dariku. Terutama, grup alumni sekolah. 

Maaf temen2 mau nanya. Di sini ada yang baru daftar LTMPT tahun 2020 atau 2021 ga?

Dalam waktu beberapa jam, pesan itu dibalas oleh sedikit orang baik di grup maupun japri. Salah satu penjawabnya adalah seorang teman yang satu sekolah denganku. Dan tanpa ragu, aku pun mengirim pesan japri untuk bertanya lebih jelas. Di mana dari pembicaraan daring itu, aku disarankan untuk menghubungi pihak BK dari sekolah sekaligus diberi salah satu kontak guru BK.

Dua hari kemudian, aku baru mengirim pesan ke guru BK tersebut melalui pesan biasa, bukan WhatsApp. Karena ternyata, nomor guru tersebut tidak terdaftar sebagai nomor WhatsApp. Dan aku pun baru menyusun pesan di hari sebelumnya.

Satu hari berlalu, tapi pesan itu tidak juga terbalaskan. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk menghubungi wali kelas kelas dua belasku yang merangkap sebagai guru BK setelah meminta kontaknya di grup alumni kelas dua belas. Astaghfirullah, sebelumnya aku lupa memiliki wali kelas yang merangkap sebagai guru BK.

Esok harinya, akhirnya pesan ke wali kelasku dibalas. Dan di pesan itu, beliau justru menyuruh untuk menghubungi guru lainnya. Baiklah, harus kucoba.

Beberapa jam kemudian, tepatnya di pagi hari keesokannya, aku pun mengirim pesan ke kontak guru yang dimaksud setelah meminta kontak beliau dari teman satu sekolah di grup alumni. Dan tepat tiga puluh menit kemudian, pesan pun dibalas dengan isi seperti di bawah ini.

 (Diteruskan) https://forms.gle/pzM49wxBqoEvzd8V7

(Diteruskan) Mohon bantuannya kepada rekan2, Alumni Aliyah yang terkendala pendaftaran LTMPT, bisa diarahkan mengisi link πŸ‘†

Waalaikum salam..mangga dicoba menggunakan link dia atasπŸ‘†πŸ»

Mendapat balasan demikian, tentulah aku senang. Apalagi, aku sudah membayangkan untuk bisa masuk UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), PTN yang kuimpikan di masa MA. Tapi sayangnya, saat aku akses tautan yang diberikan tersebut, justru muncul halaman seperti gambar di bawah ini.

Tapi kok perbaikan data LTMPT-nya sudah ditutup ya, Bu?

(Diteruskan)


Apa saya masih bisa melakukan perbaikan data, Bu?

Kalau dari informasi diatas, sdh ditutup tanggal 12 Maret.

Jadi penutupan pendaftaran itu sekaligus batas perbaikan data juga, Bu?

Kalau sdh tdk bisa diperbaiki berarti sdh ditutup

Ok, Bu. Terima kasih πŸ™.

Pupus. Pupus sudah harapan untuk mendaftar SBMPTN, terlebih mengikuti UTBK. Pupus juga harapan untuk masuk UPI. Ya, baiklah. Ini belum menjadi kesempatan bagiku untuk daftar SBMPTN. Karena jelas-jelas, saat aku mendapat informasi mengenai tautan itu, sudah jatuh di tanggal 18 Maret 2020.

Kesimpulan :

Untuk kamu, para lulusan MA yang mau ikut SBMPTN di tahun selanjutnya, jangan lupa daftar dulu akun LTMPT-nya. Setelah itu, hubungi juga pihak sekolah untuk memperbaiki data asal sekolah agar bisa segera menyimpan data permanen. Dengan catatan, batas perbaikan data tersebut sama dengan batas akhir pendaftaran akun LTMPT gelombang dua.

Semoga bermanfaat.

18 April 2021

Melihat Kalender Hijriah dan Jadwal Sholat di HP Android - Aplikasi MyQuran

Saat kamu membaca tulisan ini, mungkin kamu sudah menjalankan puasa Ramadhan hari ke 6 di tahun 1442 H. Atau mungkin, selebihnya. Atau malah, sudah lewat dari bulan Ramadhan? Sudahlah. Kapanpun kamu membaca tulisan ini, tak perlu dipermasalahkan. Lagi pula, insya Allah tulisan ini masih bisa bermanfaat kapanpun kamu membacanya.

Nah, sekarang sudah masuk bulan Ramadhan bukan? Di bulan yang suci ini, biasanya kita seringkali menengok kalender hijriah dan jadwal sholat. Entah itu untuk menengok hari puasa keberapa, mengetahui waktu imsak hingga mengetahui waktu azan maghrib alias berbuka puasa. Makanya, beruntung sekali jika kamu memiliki kalender fisik yang disertai kalender hijriah dan jadwal sholatnya. Tapi jika tidak? Ya, mungkin kamu bisa meminta jadwal sholat dari masjid setempat. Itu pun hanya jadwal sholat selama bulan Ramadhan saja. Tanpa kalender hijriah. Padahal, mungkin saja kamu membutuhkan jadwal sholat dan kalender hijriah di lain waktu.

Untuk itu, bagi kamu yang mengalami masalah demikian, sangat direkomendasikan untuk mengunduh aplikasi MyQuran dari the WALI Studio di ponsel pintar melalui Google Play Store. Karena di aplikasi MyQuran, kamu bisa membuka kalender hijriah dan jadwal sholat sekaligus. Bahkan, ada juga fitur-fitur lain yang bisa dimanfaatkan. Diantaranya yaitu tasbih digital, asmaul husna, belajar tajwid dan makhroj, juga tak lupa, bacaan Al-Qur'an beserta audionya. Tapi, kali ini kita fokus ke kalender hijriah dan jadwal sholat dulu ya.

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuka kalender hijriah dan jadwal sholat di aplikasi MyQuran dari the WALI Studio.

Membuka Kalender Hijriah.

1. Buka aplikasi MyQuran. Lalu akan muncul pemberitahuan seperti di bawah ini jika kamu masih menggunakan versi gratis. Karena aplikasi MyQuran itu menawarkan versi gratis dan versi premium. Meski begitu, kamu masih bisa menikmati semua fiturnya dengan versi gratis kok. Hanya saja, tentu akan ada beberapa keunggulan tersendiri yang bisa dinikmati dengan akun premium.

2. Jika kamu masih ingin menggunakan versi gratis, klik tanda silang pada pemberitahuan tersebut.

3. Tampilan menu utama MyQuran tampak seperti di bawah ini. Lalu klik menu More.


4. Pilih menu Kalender Hijriah di baris keempat kolom kedua dari kiri.

6. Kalender hijriah sudah tampak di layar ponsel pintar kamu. Walau sekilas, memang tampak seperti kalender masehi ya. Tapi, tentu tanggal-tanggal dengan ukuran angka yang lebih besar itu adalah tanggal hijriah. Sedangkan tanggal-tanggal dengan ukuran angka yang lebih kecil adalah tanggal masehi. Dan di kalender ini juga, kamu akan menjumpai tanggal-tanggal dengan angka yang berwarna hitam, hijau, merah dan kuning yang memiliki arti masing-masing.



Keterangan :
Angka tanggal warna hitam : Hari-hari biasa.
Angka tanggal warna hijau : Hari-hari yang diwajibkan puasa (Ramadhan) dan hari-hari yang dianjurkan untuk melaksanakan puasa (Puasa Arafah, Puasa Senin-Kamis, dan lain-lain).
Angka tanggal warna merah : Hari-hari libur umat Islam. Seperti isra mi'raj, maulid nabi, tahun baru islam, idul fitri dan idul adha.
Angka tanggal warna kuning : Hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa. Seperti hari tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Baca juga :

Membuka Jadwal Sholat

1. Buka Aplikasi MyQuran

2. Klik tanda silang pada pemberitahuan.

3. Pilih menu More.

4. Pilih menu Jadwal Sholat di baris ketiga kolom kedua dari kiri.


5. Tampilan jadwal sholatnya tampak seperti di bawah ini. Terdiri dari waktu imsak, shubuh, sholat Jum'at (sebagai pengganti dzuhur, khusus di hari Jum'at), ashar, maghrib dan isya.

Selain jadwal sholat, kamu juga bisa menemukan kompas kiblat dengan mengklik tombol lingkaran yang ditandai pada Gambar (1). Sedangkan pada Gambar (2) adalah tampilan kompas kiblat yang akan kamu temukan.

Gambar (1)

Gambar (2)

Di atas tombol kompas kiblat, terdapat tombol pengaturan (Gambar (3)). Yang jika diklik, tampilannya akan terlihat seperti pada Gambar (4).

Gambar (3)

Gambar (4)

Pada pengaturan tersebut, terdapat Manual Setting untuk lokasi. Jadi kamu tinggal pilih Negara, Provinsi dan Kota/Kebupaten sesuai  lokasi keberadaan kamu dan perangkat yang digunakan.

Sedangkan hitungan waktu yang ada pada halaman depan jadwal sholat, yaitu hitungan mundur menuju waktu sholat selanjutnya.

Misalnya, ada pada gambar dibawah ini. Gambar ini aku tangkap layar setelah sholat isya dan tarawih. Dan sholat fardhu selanjutnya setelah waktu sholat isya berakhir, yaitu sholat shubuh. Jadi waktu 08:04:21 yang ada pada gambar dibawah ini bermaksud bahwa waktu sholat shubuh akan tiba dalam hitungan 8 jam 4 menit 21 detik lagi.



Mau nonton versi video? Putar video youtube di bawah ini.