18 February 2020

Dimana aku? 
Malam itu, aku membuka kedua mataku. Tapi, yang kulihat itu, gelap. Gelap, tidak ada cahaya yang terang benderang.
Kok gelap, ya? Iih... dimana aku? Apa lampunya dimatiin sama Mimi kali, ya? Tapi masa, sih? Aku berkata dalam hati. Merasa takut, cemas, dan ingin menemukan sesuatu.
Aku meraba sekitarku. Dan aku meraba adikku di sebelah Kiri. 
Ini Nisa? Ini Nisa, kan? Aku berucap dalam hati kembali.
Ini Nisa! Tanpa membuang waktu, aku pun langsung memeluk adikku erat-erat. Memastikan aku masih hidup, dan tidak kehilangan sesuatu yang dapat kuraba. 
Nisa terus ku peluk erat-erat. Aku merasa takut saat itu. Karena suasana yang begitu gelap dan tak ada cahaya, kecuali dua titik kecil dari lubang yang terdapat pada pojok atas ruangan. Dua lubang itu menjadi celah antara kamarku dan kamar teteh. Namun jika semua ruangan sama-sama gelap, lalu cahaya itu dari mana? Aku bertanya-tanya.
Namun, aku tak memusingkan kedua cahaya redup itu. Aku hanya ingin memastikan aku baik-baik saja. 
Beberapa menit berlalu, keadaan masih gelap. Belum ada tanda-tanda akan ada cahaya yang menyinari ruangan. Namun, aku masih tersadar. Belum bisa menutupkan mata kembali untuk tertidur. Aku kembali meraba sekitar. Dan aku mendapati triplek pembatas kamarku dan kamar teteh.
Alhamdulillah, semuanya masih normal, gumamku.

Aku kembali membuka kedua mataku. Dan mendapati cahaya lampu ruangan dengan penglihatanku yang remang-remang. Namun, ini sudah biasa. Wajarlah, aku baru saja terbangun dan melihat suasana yang cukup gelap sebelumnya. Sehingga mataku perlu penyesuaian untuk melihat cahaya yang lebih cerah. 
Alhamdulillah, berarti cuma aliran, gumamku.

Pagi hari.
"Mi, tadi malem teh aliran ya?" aku bertanya untuk memastikan bahwa semalam hanyalah listrik yang padam biasa.
"Iya gitu? Gak tau da tadi malem mah mimi tidurna tibra" jawab Mimi.
"Soalnya teh ya Mi, tadi malem teh aku bangun. Tapi pada gelap gitu." Aku menceritakan kejadian semalam.

Menjelang siang.
Aku meminjam handphone milik Mimi. Dan menengok status-statusnya teman Mimi. Hehe.
Dan ketika aku scroll ke bawah...
Ada teman Mimi yang membuat status Aliran! Dan itu persis di tengah malam. 

Alhamdulillah, ternyata kejadian tadi malem cuma aliran biasa. Padahal aku udah ketakutan. Takut tiba-tiba udah gak hidup! Astaghfirullah! Tapi cukup mengingatkan juga sih. Kalau di dunia aja gelapnya gak ketulungan, apalagi di alam kubur?



aliran : mati lampu (bahasa sunda)
tibra : lelap, tertidur lelap (bahasa sunda)


Previous Post
Next Post

post written by:

0 Comments: