Buku Loneliness is my best friend/sumber : https://www.instagram.com/alvisyhrn/ |
Ada masanya, kita bertemu dengan orang-orang baru. Lalu berteman, bahkan ada yang menjadi teman dekat dan akrab. Namun di lain hari, akan ada masanya kita dan mereka berpisah. Entah karena jauhnya jarak, entah karena konflik, atau, entah karena mereka memiliki teman baru.
Akhirnya, kita kembali sendiri. Meski kadang, rasa kehilangan menghampiri. Dan perasaan kesepian pun menyergap tanpa permisi.
Kesepian.
Sebenarnya perasaan itu bukan hanya dialami orang-orang yang baru saja kehilangan orang tersayang, tapi juga dialami orang-orang yang butuh teman, atau orang yang merasa sendirian dalam hidupnya.
Alvi Syahrin, seorang penulis, pun pernah merasakan kesepian. Lantas dari kesepian yang pernah dialaminya, beserta bagaimana ia menghadapi kesepian itu, ia menulis sebuah buku berjudul Loneliness : is my best friend yang berarti Kesepian adalah kawan karibku.
Buku ini adalah buku kedua dari buku series Self Healing yang ditulisnya setelah buku Insecurity is my middle name. Kedua buku ini memiliki konsep dan tujuan yang hampir sama. Buku pertama mengajak kita untuk berdamai dengan insecurity, sedangkan buku kedua mengajak kita untuk berdamai dengan kesepian.
Melalui buku Loneliness, Alvi mengenalkan kesepian pada pembaca dengan kalimat-kalimat sederhana. Dan hampir di setiap babnya, penulis mengangkat masalah-masalah kehidupan seputar seseorang yang kesepian, dari masalah yang ringan, sampai berat.
Tak hanya mengangkat masalah, Alvi juga menawarkan beberapa solusi agar pembaca bisa mengatasi rasa kesepian dan berdamai dengannya. Dua bab di antaranya menjelaskan bagaimana cara mendapat teman baru, sebagai solusi bagi orang-orang yang merasa sendirian dan butuh teman.
Dan sama halnya seperti buku Insecurity, ayat-ayat Al-Quran dan hadis ikut terselip di beberapa babnya dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia. Uniknya, di buku ini juga pembaca akan menemukan kisah-kisah Islami yang dapat kita petik hikmah darinya. Dari sini, barangkali kita dapat menangkap bahwa target pasar Alvi Syahrin adalah orang-orang yang kesepian, terutama yang beragama Islam.
Baca juga : Brianna dan Bottomwise Mencari Gitar Sang Legenda Musik!
Dalam bukunya ini, tulisan demi tulisan disampaikan dengan bahasa yang sederhana, yang didominasi bahasa Indonesia dan disertai kalimat-kalimat bahasa Inggris yang cukup familiar. Tampilannya cukup berjarak satu sama lain antarbarisnya, dengan ukuran yang lebih besar atau dipertebal pada kalimat-kalimat tertentu yang ditekankan. Sehingga hal ini membuatnya nampak memiliki banyak tulisan, padahal jika didempetkan, justru jumlah tulisan lebih sedikit dari yang dikira. Meski begitu, hal ini juga bisa jadi solusi bagi orang-orang yang belum terbiasa membaca buku.
Selain dari segi tulisan, gambar yang ditampilkan pada sampul buku juga tak kalah menarik. Dan gambar pada sampul buku tersebut ditampilkan pula di setiap bab dengan judul bab yang menyertainya. Sehingga ketika buku itu ditutup dan dilihat dari samping, akan terlihat tumpukan kertas kuning yang diselipi halaman biru.
Sebagai bonus, Alvi Ardhi Publishing menyertakan barcode menjelang halaman terakhir buku tersebut. Yang jika kita scan atau akses link-nya, akan terbuka Google Drive yang berisi podcast beserta wallpaper ponsel eksklusif.
Akhir kata, sebagai orang yang juga pernah merasa kesepian, aku rasa buku ini sangat relate dengan kehidupanku. Bahkan saat baru membaca judul babnya saja, wah, langsung tertegun, aku juga pernah merasakan ini.
0 Comments: